Followers

Oh God...

Posted by dien Wednesday, January 14, 2004

Semalam aku menangis `lagi`. Aku tumpahkan segala beban, aku adukan segala kegundahan, aku akui segala kesalahan, di hadapan Allah, satu-satunya Rabb yang berkuasa atas diriku. Aku renungkan kembali segala hal yang terjadi pada diriku terutama akhir-akhir ini. Betapa telah jauh aku berjalan. Jalan sederhana yang kukira bisa kutempuh ternyata penuh liku dan belokan. Atokah mungkin kini aku telah berbelok juga? HIks... airmata mengalir dengan deras tak mampu ku tahan, aku pun terisak. Aku sendiri menanggung beban hati ini, hanya pada Allah aku mampu bercerita dan mengadu. Aku tak sanggup berbagi beban ini dengan orang lain, krn rasa takutku jika nanti mereka akan menyalahkanku, mencibirku, menjauhiku atas segala hal yg telah kulakukan ini. Aku takut mereka akan melihat bahwa diriku tak sesuci yang mereka kira.
Rabbii... kenapa aku tak mampu menjaga kesucian hati ini, seperti saudara-saudaraku muslimah yg laen???
Mengapa aku begitu lemah hingga tak mampu menolak semua ini dengan tegas???
Mengapa aku masih saja terombang-ambing antara harapan dan kenyataan yang sungguh berbeda???
Rabbiiiii... sungguh terasa berat ujian ini bagiku. Kau uji aku dengan kesenangan, keindahan akan rasa CINTA manusia. Benarkan ini cinta yang suci?? Bagaimana harus kubuktikan klo cinta ini suci?? Adakah cinta suci yang hadir sebelum akad nikah terjadi??? Bagaimana pula akad nikah bisa terjadi jika kami masih berbeda jalan??? Atokah ini cuma cinta yg timbul karena nafsu manusia? Nafsu dia dan aku untuk memiliki seseorang yg selalu memperhatikan, mengasihi, menyayangi, memuji dan memuja. Seperti itukah cinta ini sebenarnya??? Klo begitu kenyataannya, mengapa pula aku masih bertahan disini??? APakah sebaiknya dan `seharusnya` aku meninggalkan semua ini secepatnya, termasuk berhenti kerja??? Tapi bagaimana jadinya dia klo aku pergi begitu saja??? Lalu gimana juga dengan usahaku mengajak dia `berbicara` yang baru saja dimulai kemaren di sby? Apa ngga lebih baik aku menyelesaikan pembicaraan itu terlebih dahulu, sampe dia mengambil keputusan apakah tetap pada keadaan sekarang atokah akan turut `berhijrah`???
Hiks hiks... Rabbiii... sampai kapan aku bisa bertahan seperti ini??????????

|

0 comments

Post a Comment