Followers

Valentine Days

Posted by dien Saturday, February 14, 2004

TEPAT hari ini tanggal 14 Februari, sejumlah orang, terutama para remaja di berbagai belahan dunia memperingati hari Valentine atau diterjemahkan secara bebas sebagai hari kasih sayang. Para pasangan yang sedang dimabuk asmara saling bertukar kado atau memberikan benda yang diartikan sebagai bukti kasih sayang di antara mereka.

Dalam perjalanannya Valentine's Day dijadikan pula sebagai momen yang tepat untuk memberikan sesuatu kepada orang yang dicintai, baik itu pacar, suami, istri, orang tua, maupun sahabat. Rupanya yang mereka ambil adalah makna kasih sayang yang terkandung di dalam hari istimewa tersebut.

Sejarah Valentine's Day sesungguhnya masih misteri. Namun, konon Valentine merupakan nama orang suci (santa) sang pelindung, yang dalam perjalanan hidupnya menebarkan kasih sayang terhadap sesamanya. Hari kasih sayang ini mulanya menjadi tradisi orang Roma dan umat Kristiani.

Gereja Katolik mengenalkan tiga santa dengan nama Valentine atau Valentinus, yang semuanya martir. Satu legenda mengatakan Valentine adalah seorang pendeta yang melayani selama abad ketiga di Roma. Ketika Emperor Claudius II memutuskan lajang lelaki akan menjadi prajurit yang lebih baik ketimbang mereka yang menikah dan memiliki keluarga, Valentine membangkang dengan menikahkan pasangan muda.

Valentine melawan ketetapan yang menurutnya tidak adil ini dan melanjutkan menikahkan pasangan saling mencintai dalam satu pernikahan yang rahasia. Ketika aksi Valentine diketahui, Claudius memerintahkan Valentine dihukum mati.

Sejarah lain menyebutkan, Valentine terbunuh saat mencoba menolong pelarian umat Kristiani dari penjara Roma.

Berdasarkan satu legenda, Valentine yang pertama mengirimkan ucapan "valentine". Ketika di penjara, dipercaya Valentine jatuh cinta pada seorang gadis muda, yang mengunjunginya selama ia dalam masa kurungan. Sebelum kematiannya, dia menulis surat kepada sang gadis yang mengisyaratkan from your Valentine, ekspresi kasih sayang yang hingga sekarang digunakan banyak orang.

**

LEPAS dari sejarah Valentine yang masih misteri, Valentine's Day menjadi saat tepat yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepada seseorang yang ia cintai.

Meski demikian, ternyata tidak semua remaja di Indonesia merayakan 14 Februari sebagai hari Valentine. Sebut saja bintang sinetron Jonathan yang mengungkapkan pada sebuah stasiun televisi swasta bahwa dirinya tidak memperingati hari itu secara khusus. Baginya kasih sayang itu tidak terbatas diberikan pada satu tanggal, namun ia tetap mengapresiasi kebiasaan para kawula muda itu sebagai suatu hal yang cukup positif. "Saya terbiasa mengungkapkan kasih sayang kapanpun saya mau, saya seringkali membuat kejutan kepada orang-orang tercinta seperti pacar, orang tua, nenek sebagai bukti kasih sayang saya pada mereka. Ternyata mereka menikmatinya," ungkap pria yang tak lepas dari senyum tersebut.

Dara, seorang gadis belia asal Bandung justru sebaliknya ia memaknai hari Valentine sebagai saat yang tepat mengemukakan kasih sayang pada seseorang ia cintai. "Saya tidak tahu sejarahnya, tapi saya memanfaatkan hari itu untuk memberikan sesuatu sebagai simbol kasih sayang saya terhadap seseorang, tapi bukan pacar saja lo, buat kedua orang tua saya juga.”

**

TANPA memasalahkan asal-usul hari valentine ada makna yang diakui banyak orang -- baik yang merayakan atau tidak -- cinta dan kasih sayang patut kita pupuk sepanjang masa.

Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong kehidupan lebih bergairah dan harmonis. Karena cinta dan kasih sayang adalah fitrah dan nikmat yang dikaruniakan Allah SWT yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.

Hukum cinta (kasih sayang) adalah hal yang dapat mempertahankan hubungan manusia sehingga tidak rusak dan menjadi peperangan.

Seorang ulama salaf mengatakan, "Cinta kasih dapat mengubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas, kotor menjadi jernih, sakit menjadi sembuh, derita menjadi nikmat.

Dilihat dari sejarahnya, menurut Jusmin Nuryadin, S.Ag., Staf pengajar Mahad Alquran & Dirosah Islamiyah (Maqdis), berbicara tentang cinta dan valentine adalah dua kata berbeda dan tidak memiliki keterkaitan dan persamaan sedikit pun, baik dari kata maupun makna.

Namun realitas yang ada saat ini membuktikan apabila seseorang membicarakan tentang valentine berarti berbicara masalah kasih sayang dan cinta. Padahal, valentine nama seorang pendeta yang hidup di zaman kaisar Romawi.

Pada 469 M, Paus Gelasius menjadikan 14 Pebruari itu sebagai hari Valentine.

Jadi berbicara mengenai valentine sebenarnya mengenang atau memperingati seorang bernama St. Valentine. Dan berbicara tentang cinta adalah berbicara masalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.

Terlepas dari valentine itu ada kaitan dengan cinta atau tidak, yang jelas cinta adalah persoalan hakiki manusia. Dengan cinta manusia bisa bertakwa, romantis dan bisa pula brutal. Karena itulah Islam menata dan menjelaskan aturan-aturannya agar berjalan di jalur ilahi, yang membuahkan kedamaian di dunia juga di akhirat. Jadi cinta, sedikitpun tidak terkait sama sekali dengan nama seseorang atau memperingati seseorang.

Masih menurut Jusmin, "Dalam pandangan Islam cinta itu terbagi tiga tingkatan (QS. 9:24, yaitu; tingkatan tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat. Dan, cinta tingkat terendah adalah cinta yang mengutamakan keduniaan daripada mencintai Allah, Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah. Oleh karena itu, kecintaan kepada Allah harus melebihi dari kecintaan kepada ciptaan-Nya (QS. 2:165 ).

Kasih sayang dalam ajaran agama Islam sesungguhnya merupakan sifat yang positif. Islam mengajarkan seorang anak harus mampu membalas kasih sayang kepada orangtuanya. Seorang kakak harus berkasih sayang kepada adiknya, begitu pula adik kepada kakaknya.

"Kasih sayang antara lawan jenis, itu hanya boleh dilakukan jika sudah terikat dengan pernikahan. Haram hukumnya berkasih sayang dalam arti seksual kepada lawan jenis yang belum dinikahi," ungkap mubalig H.M. Daud Gunawan.

Menurut Sekretaris Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jabar ini, kasih sayang dengan lawan jenis boleh dilakukan bila sebatas kasih sayang dalam pengertian kemanusiaan, seperti tatkala lawan jenis berada dalam situasi berbahaya dan sejenisnya. Kasih sayang, menurut seorang sejarawan Muslim, H. Ahmad Mansur Suryanegara merupakan sifat-sifat Allah SWT yakni ar-Rahman dan ar-Rahim sehingga ada kalimat Bismillaahir Rahmanir Rahiim.

"Orang yang bersilaturrahim, itu bermakna orang yang sedang menyambungkan rahim atau 'tali sayang' sesamanya. Anak bersilaturrahim ke orang tuanya, itu bermakna anak menyambungkan "tali sayang"-nya ke orang tua. Kan anak itu lahir dari rahim ibunya," ujar Ahmad Mansur.

Sementara dalam pandangan Drs. H. Muhammad Syarifudin Iriyanto, Allah SWT itu Maha Rahman dan Rahim. Allah telah mencurahkan rezeki kepada hamba-Nya walaupun ada sebagian makhluk-Nya yang enggan bersyukur. "Dalam ajaran Islam, cinta dan kasih sayang merupakan dasar bagi tumbuhnya persaudaraan yang abadi antarsesama Muslim. Kasih sayang itu bermakna juga sebagai rahmat dari Allah SWT.

Baik H.M. Daud Gunawan maupun Syarifudin Iriyanto sama-sama sependapat untuk mengatakan "kasih sayang" dalam ajaran Islam itu tidak terikat oleh waktu tertentu seperti 14 Februari. Akan tetapi, "kasih sayang" merupakan sifat setiap Muslim yang harus ditumbuhkan. Bahkan, kasih sayang tidak hanya kepada manusia, namun juga ke sesama makhluk Allah SWT seperti hewan, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya.

taken from Pikiran Rakyat Cyber Media

|

0 comments

Post a Comment